Filesystem mempunyai 2 maksud, yaitu pertama, suatu cara pengorganisasian file atau direktori di dalam suatu media penyimpanan. Kedua, adalah jenis file atau yang mungkin pernah Anda dengar “file extension”. Contoh file extension “mainan.exe”, “linux.doc”, “gambar.jpg”. Untuk
pengorganisasian file dan direktori, diatur dalam bentuk hirarki. Hirarki ini mengikuti standar yang sudah dibuat dengan tujuan kompatibilitas antar distro. Hirarki standar tersebut adalah FHS (Filesystem Hierarchy Standard) dan LSB (Linux Standard Base).
Standard
Pada saat distro Linux di install ke komputer anda. Anda akan
menemukan direktori-direktori yang secara default dibuat oleh Linux.
Direktori tersebut dibuat berdasarkan Filesystem Hierachy Standart
(FHS). FHS adalah seperangkat petunjuk untuk penempatan file dan
direktori dibawah sistem operasi yang mirip UNIX. Tujuannya agar
dapat mendukung interopabilitas aplikasi, program administrasi
sistem, program pengembangan, skrip dan dapat menyatukan dokumentasi
dari sistem ini. Dengan adanya standar FHS ini, pengguna dan
pengembang memiliki pedoman direktori standar apa yang dibutuhkan
untuk meracik sebuah distribusi Linux yang operasional. Juga file dan
pustaka, masing-masing letaknya dimana, dipandu oleh standar ini.
Pengembangan standar ini pertama kali dibuat pada bulan Agustus 1993
sebagai usaha untuk menyatukan struktur file dan direktori di Linux.
Pertama dibuat dengan nama FSSTND (singkatan sama, Filesystem
Hierarchy Standard), pertama kali dirilis untuk Linux 14 Februari
1994. Dalam perkembangannya, standar ini juga dibutuhkan dikomunitas
BSD. Karena itu diperluas standar pada sistem operasi yang mirip UNIX
(UNIXLike) dan mengubah singkatannya menjadi FHS. Saat ini dokumen
masih dirawat oleh Daniel Quinlan sendiri, dibantu Paul 'Rusty'
Russel dan Daniel Yeoh. Standar terakhir adalah versi 2.3 yang
diterbitkan pada tanggal 28 Januari 2004.
Berikut
beberapa definisi direktori menurut standar FHS :
● / ( Root folder ) : menduduki posisi puncak di dalam hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda slash ( / ) atau biasa disebut garis miring. Direktori ini membawahi semua direktori penting lainnya. Sehingga penulisan direktori lainnya selalu menggunakan tanda / di depannya, yang menunjukkan kalau direktori tersebut dibawah root.
●
/bin : Direktori ini berisi perintah dasar yang
dibutuhkan oleh system maupun user. Sebagian perintah dasar yang bisa
anda jalankan disimpan dalam direktori ini.
● /boot : berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan proses booting (menjalankan) system.
● /dev : direktori tempat file device
● /etc : berisi file konfigurasi system
● /home : direktori tempat menyimpan data user. Setiap user yang terdaftar secara otomatis akan dibuatkan direktori /home.
● /lib : berisi file-file library dari aplikasi yang ada di system. Kadangkala satu file library digunakan oleh beberapa aplikasi secara bersama-sama.
● /media : saat anda memasang flash disk ke komputer anda, anda bisa menemukan direktori flash disk di /media, karena direktori ini akan berisi media yang bisa dibongkar pasang di komputer anda. Seperti cdrom, flopy disk, flash disk, hardisk eksternal dsb.
● /boot : berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan proses booting (menjalankan) system.
● /dev : direktori tempat file device
● /etc : berisi file konfigurasi system
● /home : direktori tempat menyimpan data user. Setiap user yang terdaftar secara otomatis akan dibuatkan direktori /home.
● /lib : berisi file-file library dari aplikasi yang ada di system. Kadangkala satu file library digunakan oleh beberapa aplikasi secara bersama-sama.
● /media : saat anda memasang flash disk ke komputer anda, anda bisa menemukan direktori flash disk di /media, karena direktori ini akan berisi media yang bisa dibongkar pasang di komputer anda. Seperti cdrom, flopy disk, flash disk, hardisk eksternal dsb.
●
/mnt : direktori tempat pengaitan sistem sementara
● /opt : berisi paket aplikasi tambahan yang kita install ke dalam system.
● /proc : filesystem untuk menjalankan proses
● /opt : berisi paket aplikasi tambahan yang kita install ke dalam system.
● /proc : filesystem untuk menjalankan proses
●
/root : direktori untuk user root
● /sbin : berisi program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki system. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa dijalankan oleh administrator atau root.
● /temp : direktori tempat menyimpan file temporeri
● /usr : berisi program-program yang bisa di akses oleh user, program source code. Di dalam direktori ini ada subdirektori /usr/bin dan /usr/sbin yang menyimpan aplikasi executable yang fungsinya sama dengan filefile di direktori /bin dan /sbin.
● /var : untuk menyimpan informasi proses, seperti system history, access logs, dan error logs.
● /sbin : berisi program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki system. Biasanya aplikasi yang ada hanya bisa dijalankan oleh administrator atau root.
● /temp : direktori tempat menyimpan file temporeri
● /usr : berisi program-program yang bisa di akses oleh user, program source code. Di dalam direktori ini ada subdirektori /usr/bin dan /usr/sbin yang menyimpan aplikasi executable yang fungsinya sama dengan filefile di direktori /bin dan /sbin.
● /var : untuk menyimpan informasi proses, seperti system history, access logs, dan error logs.
2 Linux Standard Base
LSB adalah standar yang digunakan untuk menyatukan antar
muka sistem untuk aplikasi biner yang telah terkompilasi. Ini mirip
dengan standarisasi yang ada dilingkungan UNIX terdahulu, yakni POSIX
(Portable Operating System Interface) dan sebagian komponen LSB
memang berhubungan dengan POSIX versi terakhir, yakni ISO/IEC 9945
POSIX 2003 dan Single UNIX® Spesification (SUS) Versi 2. Standar LSB
sangat bersifat teknis, menyangkut antarmuka program biner, antarmuka
program biner dengan pustaka bersama (shared library), serta
antarmuka sistem operasi. Secara singkat disebut mencakup Application
Program Interface (API) dan Application Binary Interface (ABI). LSB
terbagi dalam dua kategori, yakni LSB yang bersifat umum dan LSB yang
bersifat khusus untuk arsitektur tertentu. LSB umum (LSB Core
Spesification) berlaku untuk semua arsitektur mesin, sedangkan LSB
khusus untuk arsitektur tertentu biasanya diberi nama archLSB atau
LSBarch (dimana arch adalah nama arsitekturnya). Cakupan LSB Core
Spesification adalah :
1. Executable and Linking Format (ELF)
Mendefinisikan format object dari aplikasi biner yang
telah terkompilasi.
2. Pustaka Dasar (Base Libraries)
Mendefinisikan dukungan pustaka dasar yang harus ada
dalam sistem Linux LSB Compliant. Pustaka yang dimaksud adalah libc,
libgcc_s, libdl, librt, libcrypt dan libpam.
3. Pustaka Pembantu (Utility Libraries)
Mendefinisikan pustaka pembantu yang dibangun diatas
pustaka dasar. Pustaka yang dimaksud adalah libz, libcurses dan
libutil.
- Perintah dan Program Bantu (Command and Utilities). Daftar perintah dasar dan program bantu yang harus ada.
- Lingkungan Eksekusi Perintah (Execution Environtment)
Lingkungan eksekusi perintah, menggunakan standar FHS,
mencakup direktori yang harus ada dan dimana meletakkannya.
- Inisialisasi Sistem (System Initialization)
- Spesifikasi penjadwalan cron (jam, harian, bulanan, tahunan) dan format file konfigurasi cron
- Perintah-perintah dasar untuk skrip inisialisasi. Perintah tersebut adalah start, stop, restart, try-restart, reload, force-reload, status.
- Standar komentar/format informasi untuk skrip inisialisasi.
- Instalasi dan penghapusan initscripts
- Run Level, standar definisi masing-masing run level
- Penamaan fasilitas/variabel yang digunakan dalam initscripts
- Penamaan skrip
- Pembuatan fungsi-fungsi dalam initscripts
- User dan Grup
- Meliputi standar penamaan user dan grup, nama-nama user dan grup yang digunakan oleh sistem dan standar range nomor ID user dan grup.
- Format Pemaketan dan Instalasi
- Standar pemaketan dengan RPM, standar penamaan paket (dengan menggunakan standar LANANA – Linux Assigned Names and Number Authority) serta dependensi antar paket
3 Tipe Filesystem
Jenis filesystem yang
populer di Linux adalah
:
- Ext2 : jenis filesystem yang cepat dan stabil. Jenis ini adalah yang paling populer digunakan di Linux. Jenis ini sudah mulai tergantikan oleh ext3.
- Ext3 : jenis filesystem yang merupakan pengembangan dari ext2. ext3 menggunakan konsep journaling. Yaitu sebuah cara untuk merekam data yang sudah ditulis ke disk, sehingga proses recovery dapat dilakukan dengan mudah jika terjadi suatu kesalahan.
- Ext4 : Ini merupakan jenis File system yang baru, dan merupakan pengembangan dari Ext2, Ext3, dan Ext4 sudah mulai populer di saat ini
- ●reiserfs: jenis lain dari journaling sistem yang diklaim lebihcepat dan menawarkan fitur keamanan yang lebih baik.●xfs: 64bit journaling sistem yang dibuat oleh SiliconGraphics, Inc (SGI) yang digunakan pada varian Unixyang dikembangkan oleh SGI.●jfs: journaling sistem yang dibuat oleh IBM.
Oke, sekian dulu
postingan tentang FILE SYSTEM di Linux, semoga dapat menambah
wawasan, dan mohon maaf Untuk para master LINUX, jika postingan ini
terdapat kesalahan kata / definisi.
Silahkan berkomentar dengan sopan sesuai topik yang dibahas. Mohon tidak meninggalkan URL. Silahkan berkomentar dengan sopan serta sesuai topik dan dimohon untuk tidak meninggalkan link aktif.
Terima Kasih.
EmoticonEmoticon