Pada sistem operasi Linux Debian,
aplikasi untuk mengelola DNS adalah BIND, pada saat instalasi Debian, memilih
untuk menginstal DNS Server akan membuat BIND otomatis ada di dalam sistem
server.
BIND menyimpan
konfigurasi utamanya di /etc/bind.
Konfiguras utama dari BIND ada di
file /etc/bind/named.conf.
Karena DNS, nama domain di atur oleh
organisasi internasional (IANA), maka DNS kita juga harus bekerja sama dengan
name server dunia. Definisi name server dunia ada di /etc/bind/db.root.
Sebelum melanjutkan lebih lagi,
Linux menaruh file tentang informasi name server sebagai client di /etc/resolv.conf.
Coba baca isi dari file /etc/resolv.conf, gunakan cat /etc/resolv.conf.
Baris pertama, mengindikasikan
dimana harus pertama kali mencari dari domain yang diminta. Misalkan, kita
mencoba mengakses ion, maka yang
pertama di coba adalah ion.portal.aeonglobal.com,
lalu ion.aenglobal.comlalu akhirnya
mencoba mencari menggunakan nameserver yang ada di bawah.
Sebisa mungkin jangan menaruh domain
di baris search, karena akan memakan waktu ketika mencarinya.
Karena kita menjadikan mesin server kita sendiri sebagai
name server, maka ganti nameserver menjadi,
nameserver
127.0.0.1
Sehingga apabila ada permintaan,
yang digunakan sebagai server DNS adalah server kita sendiri.
Sekarang, coba buka kembali
direktori /etc/bind, gunakan cd supaya tidak berkali-kali memberikan
alamat absolut.
Ada sebuah file named.conf, gunakan nano sebagai
text editor untuk mengedit isi dari named.conf.
[ g3 ]
Rubah isi dari named.conf sehingga
seperti di atas. Kita membuat sebuah mapping
bahwa domain aeonglobal.com akan
diproses dengan aturan yang ada di file /etc/bind/aeonglobal.com.
Setelah itu, coba buat file bernama aeonglobal.com di direktori /etc/bind,
gunakan
cp db.local
aeonglobal.com
Untuk membuat file aenglobal.com berdasarkan file db.local sebagai template.
Gunakan nano untuk membuka isi dari
aeonglobal.com, dan diatas inilah isinya.
Rubahlah file di atas menjadi
seperti ini,
Kita membuat konfigurasi bahwa
alamat aeonglobal.com itu mempunyai IP 127.0.0.1.
Setelah perubahan selesai, lakukan restart pada BIND
dengan menggunakan init.d,
/etc/init.d/bind9
restart
Tunggu beberapa saat hingga BIND selesai merestart.
Setelah itu, gunakan perintah dig untuk
mengetahui informasi tentang domain yang baru saja kita buat.
dig
aeonglobal.com
Dengan menggunakan dig, kita bisa mengetahui detail dari
query DNS yang kita lakukan. Bahwa domain aeonglobal.com mempunyai IP
127.0.0.1. Waktu untuk memprosesnya 50 mili second.
Ingat bahwa mapping DNS tidak hanya
dari nama menjadi IP, tapi juga sebaliknya. Oleh karena itu kita juga akan
melakukan konfigurasi untuk mebuat konfigurasi mapping dari IP menjadi domain.
Buka kembali file named.conf, lalu tambahkan baris di
bawah sehingga jadi seperti ini.
Yang perlu
dimasukkan hanyalah IP yang mengidentifikasikan networknya, lalu diteruskan
dengan in-addr.arpa. ARPA adalah instansi yang bertanggung jawab atas internet.
Proyek internet pertama kali dikembangkan untuk militer, dengan nama ARPANET.
Setelah itu, tentukan tipenya sebagai
master, lalu penentuan file definisi dengan nama aeonglobal.com.rev. Karena belum ada file bernama aeonglobal.com.rev, maka kita akan
membuatnya dengan cara menyalin template dari db.127.
cp db.127 aeonglobal.com.rev
Setelah itu gunakan nano dan edit
file aeonglobal.com.rev yang semula
seperti ini,
menjadi seperti ini.
Perlu perhatikan di bagian baris
terakhir, ada angka 1 di depan.
Angka itu menunjukan IP host dari yang sudah kita konfigurasi di named.conf. Di named.conf kita menunjukkan bahwa aeonglobal.com mempunyai IP 1.168.192 atau secara terbalik
192.168.1. Karena di bagian aeonglobal.com.rev
kita definisikan angka 1, berarti IP lengkap dari aeonglobal.com adalah 192.168.1.1.
Sekarang coba gunakan nslookup untuk mengetahui nama dari IP.
nslookup <nama_domain_atau_ip>
Karena kita ingin tahu apa nama domain dari 192.168.1.1,
gunakan
nslookup
192.168.1.1
Jawabanya adalah 192.168.1.1
mempunyai nama aeonglobal.com.
Meskipun aeonglobal.com mengarah ke
127.0.0.1, tapi definisi reverse-lookup
yaitu pencarian nama dari IP dengan pencarian IP dari nama bersifat independen.
Mengatur
Sub Domain
Apabila anda perhatikan, ada sebuah
situs yang mempunyai sub domain. Sub domain adalah domain tambahan yang ada di
domain utama. Jadi misalkan kita mempunyai sebuah alamat aeonglobal.com kita bisa memberinya sub domain sehingga berbentuk research.aeonglobal.com.
Kita coba membuat sebuah domain baru
bernama store.com (dengan IP
192.168.2.1). Sebuah alamat website dari situs yang menjual berbagai macam
barang. Untuk tiap kategori dari barang yang dijual kita akan membuatkan sub
domainya. Kali ini kita cukup membuat 2 sub domain, yaitu apps dan webs. Sehingga
nanti ada 3 alamat, yaitu store.com,
apps.store.com, dan webs.store.com.
Rubah named.conf dengan menambahkan barissehingga menjadi seperti di
atas, kita akan membuat file lagi dengan nama store.com dan store.com.rev sama
seperti langkah sebelumnya, dengan menyalin db.local dan db.127 lalu
merubahnya.
/etc/bind/store.com
/etc/bind/store.com.rev
Setelah selesai dengan semua file-file yang dibutuhkan,
jangan lupa untuk melakukan restart pada bind. Lalu gunakan nslookup untuk melakukan uji coba.
nslookup
store.com
nslookup
apps.store.com
nslookup
webs.store.com
Hasil dari nslookup akan terlihat
seperti ini.
Lalu cobalah untuk melakukan
reverse-lookup dengan cara memasukkan IP dari store.com.
Rangkuman
DNS merupakan sebuah layanan yang merubah permintaan dari alamat IP menjadi
nama domain atau dari nama domain menjadi nama IP. DNS muncul karena tidak
semua orang bisa menghafal deretan angka seperti 152.52.34.1. Karena itulah DNS
digunakan sehingga alamat 152.52.34.1 bisa berubah menjadi alamat.com yang
lebih mudah diingat.
DNS server bekerja sama satu sama
lain, karena itu DNS server mempunyai 4 macam fungsi, yaitu sebagai master
untuk menyimpan data mapping (terjemahan
dari IP ke nama domain dan sebaliknya), lalu slave, sebagai cadangan dari tipe
master, lalu forward, sebagai penerus permintaan, lalu sebagai caching untuk
melakukan penyimpanan sementara terhadap permintaan yang sudah pernah
dilakukan.
DNS bekerja di atas port 53, dan
melayani permintaan dari pengguna yang juga bekerja dengan protocol DNS. Pada
sistem operasi Linux Debian, cara untuk mengatur DNS bisa dilakukan dengan
menggunakan BIND.
BIND merupakan penyedia DNS yang
tergabung dengan paket Linux Debian (apabila saa instalasi dicentang DNS
server), atau bisa diunduh dengan menggunakan manajer paket dari Debian. Yaitu
dengan menggunakan apt-get install bind9.
BIND menyimpan konfigurasi utama di
direktori /etc/bind. Ada beberapa
file yang berhubungan dengan DNS di sana. File /etc/bind/db.root menyimpan informasi tentang DNS di seluruh dunia
yang harus diatur dan diupdate secara berkala. File /etc/bind/named.conf merupakan konfigurasi DNS utama di mana kita
bisa menambahkan deskripsi mapping dan informasi lainya.
Sebuah domain bisa mempunyai sub domain. Sub domain ini
digunakan untuk membuat SoC (Separation
of Concers) atau pemecahan konsentrasi sehingga sebuah sistem teratur dan
rapi.
Silahkan berkomentar dengan sopan sesuai topik yang dibahas. Mohon tidak meninggalkan URL. Silahkan berkomentar dengan sopan serta sesuai topik dan dimohon untuk tidak meninggalkan link aktif.
Terima Kasih.
EmoticonEmoticon