Rangkaian Virtual Eksternal dan Internal
Rangkaian
virtual pada dasarnya adalah suatu hubungan seara logika yang
dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun.Paket dilabelkan dengan
nomor sirkuit maya dan nomor urut.Paket dikirmkan dan datang secara
berurutan.Gambar 5.1 berkut ini menjelaskan keterangan tersebut.
Gambar
1 Rangkaian Virtual Eksternal
Stasiun
A mengirimkan 6 paket. Jalur antara logika disebut setara A dan B
secara logika disebut sebagai jalur 1, sedangkan jalur antara A dan C
disebut sebagai jalur 2. Paket pertama yang akan dikirimkan lewat
jalur 1 dilabelkan sebagai paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang
dilewatkan jalur yang sama dilabelkan sebagai paket 1.2 dan paket
terakhir yang dilewatkan jalur 1 disebut sebagai paket 1.3. sedangkan
paket yang pertama yang dikirimkan lewat jalur 2 disebut sebagai
paket 2.1, paket kedua sebagai paket2.3. dari gambar 5.1 tersebut
kiranya jlas bahwa paket yang dikirimkan diberi label jalur yang
harus dilewatinya dan paket tersebut akan tiba di stasiun yang dituju
dengan urutan pengiriman.
Secara internal rangkaian maya ini bisa
digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah disusun untuk berhubungan
antara satu atasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal
dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga akan
sampai ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat
pengiriman (FIFO). Gambar 5.2 berikut menjelaskan tentang sirkuit
nvnya internal.
Gambar .2 Rangkaian Virtual Internal
Gambar 5.2 diatas menunjukkan adanya jalur
yang harus dilewati apabila suatu paket ingin dikirimkan dari A
menuju B, yaitu sirkuit maya 1 atau rangkaian virtual 1 ( Virtual
Sircuit 1 ) yang disingkat VC
#1. Sirkuit ini dibentuk dengan rute melewati node 1-2-3. Sedangkan
untuk mengirimkan paket A menuju C dibentuk sirkut maya VC #2, yaitu
rute yang melewati node 1-4-3-6.
1.2 Datagram Eksternal dan Internal
Dalam bentuk datagram, setiap paket
dikirimkan secara independen.
Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkuit maya,
datagram memungkinkan paket yang diterima berbeda urutan dengan
urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.3 berikut ini akan
membantu memperjelas ilustrasi.
Jaringan mempunyai satu stasiun sumber A
dan stasiun tujuan yakni B dan C. Paket yang akan dikirimkan ke
stasiun B dan ditambah nomor paket sehingga menjadi misalnya B.1,
B.37, dan sebagainya. Demikian juga paket yang ditujukan ke stasiun C
diberi label yang serupa, misalnya paket C.5, C.17, dan sebagainya.
Dari Gambar 5.3, stasiun A mengirimkan
enam buah paket. Tiga paket ditujukan ke alamat B. Urutan pengiriman
untuk paket B adalah pake B.1, paket B.2 dan paket B.3. sedangkan
tiga paket yang dikirimkan ke C masing-masing secara unit adalah
paket C.1, paket C.1 dan paket C.3. paket-paket tersebut sampai di B
dengan urutan kedatangan B.2, paket B.3 dan terakhir paket B.1
sedangkan di stasiun C, paket-paket tersebut diterima dengan urutan
C.3, kemudian paket C.1 dan terakhir paket C.2.
Gambar .3.1 Datagram Eksternal
Ketidak utrutan ini lebih disebabkan
karena paket dengan alamat tujuan yang sama tidak harus melewati
jalur yang sama. Setiap paket bersifat independen terhadap sebuah
jalur. Artinya sebuah paket sangat mungkin untuk melewati jalur yang
lebih panjang dibanding paket yang lain, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke alamat tujuan berbeda tergantung rute yang
ditempuhnya.
Secara internal datagram dapat digambarkan
pada gambar 4 sebagai berikut:
Gambar 3 Datagram Internal
1.3 Perbandingan Subnet Rangkaian
Virtual dan Datagram
Terdapat perbedaan pendapat dalam
penggunaan rangkaian virtual dan
datagram. Rangkaian virtual mengijinkan paket berisi nomor dan
rangkaian, bukannya alamat penuh tujuan. Bila paketnya pendek, maka
alamat penuh tujuan di dlam paket menyebabkan overhead
yang besar.
Penggunaan rangkaian virtual memerlukan
fase pembentukan, yang memakan waktu dan memerlukan sumber daya. Akan
tetapi pelaksanaan apa yang harus dikerjakan pada paket dalam
rangkaian subnet rangkaian virtual cukup mudah yaitu router
cukup memakai nomor untuk
mengetahui tujuan paket. Pada subnet
datagram, untuk menentukan kemana paket pergi diperlukan prosedur
yang rumit.
Ketika koneksi terbentuk, rangkaian
virtual memiliki kelebihan dalam menghindari kemacetan yang terjadi
dalam subnet,
karena sumber daya dapat dipesan sebelumnya. Pada subnet
datagram cara menghindari kemacetannya lebih rumit. Rangkaian virtual
juga memiliki masalah yang kritis. Bila sebuah router
tabrakan dan kemudian kehilangan
memorinya, walaupun router
kembali pada detik kemudian,
maka semua rangkaian virtual yang melaluinya hams dibatalkan.
Sebaliknya, bila router gdatagram mati, hanya para pengguna yang
paketnya telah berada dalam antrian pada router
akan mengalami tabrakan, atau bahkan tidak sama sekali, tergantung
apakah paket-paket itu telah diberi acknowledgement
atau tidak.
Perbandingan secara lengkap antara subnet
rangkaian virtual dan datagram dapat dilihat pada Tabel .1 dibawah
ini.
Tabel 5.1 perbandingan
antara subnet rangkaian virtual dan datagram
Persoalan
|
Datagram
Subnet
|
Rangkaian
Virtual Subnet
|
Pembentukan
rangkaian
|
Tidak
diperlukan
|
Diperlukan
|
Pengalamatan
|
Setiap
paket berisi sumber penuh dan alamat tujuan
|
Setiap
paket berisi nomor rangkaian virtual yang pendek
|
Informasi
keadaan
|
Subnet
tidak mempunyai informasi keadaan
|
Setiap
rangkaian virtual memerlukan ruang label subnet
|
Routing
|
Setiap
paket dirutekan secara independen
|
Rute
yang dipilih ketika rangkaian virtual dibentuk seluruh paket
mengikuti rute ini
|
Efek
kegagalan niter
|
Tidak
ada, kecuali bagi paket yang hilang pada saat tabrakan
|
Seluruh
rangkaian virtual yang dilewatkan melalui ruter yang gagal
dihentikan
|
Kontrol
kemacetan
|
Sulit
|
Cukup
mudah bila buffer yang cukup dapat dialokasikan terlebih dahulu
untuk masing-masing rangkaian virtual
|
[baca berikutnya > PEMILIHAN ROUTING>
Silahkan berkomentar dengan sopan sesuai topik yang dibahas. Mohon tidak meninggalkan URL. Silahkan berkomentar dengan sopan serta sesuai topik dan dimohon untuk tidak meninggalkan link aktif.
Terima Kasih.
EmoticonEmoticon